Identity Crisis, Friends and Loved One
MINAL AIDIN WALFAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN!!! HAPPY IED!!!Sebulan yang lalu adalah bulan puasa, walaupun saya bukan muslim tapi bulan lalu adalah bulan yang berat bagi saya. Saya mengalami krisis identitas, yang katanya termasuk proses pendewasaan. Gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba saya berpikir buat apa saya terlahir di dunia, Buat apa Tuhan menciptakan saya? kurang lebih 3 minggu terakhir saya mengalami gundah dan depresi. Depresi? ah sotoy lo top! serius, maksud gw depresi, secara tiba-tiba saya kehilangan tujuan dan semangat untuk hidup, walaupun tidak berpikir untuk bunuh diri. Tapi saya merasa ada bagian dari diri saya yang ilang. Tidur jadi kebalik, gak pengen bangun pengennya tidur mulu. Saya tanya pada sahabat saya, "Lo pernah mikir gak sih? kita hidup di dunia buat apa?" dengan jawaban tegas dan simpel, sahabat saya dan salah satu orang yang bisa diandalkan dalam hidup saya blg "Ngapain dipikirin? jalanin aja", walaupun benar tapi saya tidak puas dengan jawaban itu. Gundah rasanya hati saya, bingung mencari jawaban yang gak bakal ada. Soalnya sebetulnya makna hidup itu untuk dimengerti bukan untuk diketahui maksudnya walaupun kita tidak bisa menjawab makna hidup tetapi kita mengetahui makna hidup karena Tuhan memberi kita nurani. Di otak saya mengetahui jawaban itu, tapi hati saya kok masih gundah. Saya merasa sisi spiritual saya hilang, dan keraguan memenuhi pikiran dan hati saya, mempertanyakan siapa saya? apakah sebetulnya gw itu bener2 gw?
Tapi keraguan itu hilang, hilang begitu saja seperti saya mendapat keraguan itu. Wah tenang hati rasanya gak ada keraguan itu. Kenapa? kok bisa tiba2 ilang? hilang dengan arti tidak peduli lagi dengan keraguan itu. Sisi spiritual saya balik lagi, merasa hidup saya kembali seperti normal. Semua karena saya punya teman dan keluarga yang baik. bukan teman tapi sahabat, sahabat yang selalu membuat saya ketawa dan keluarga yang walaupun sering berantem karena beda pendapat tapi selalu memenuhi kebutuhan saya sebisa mungkin walaupun saya bukan anak yang berprestasi ato pandai. Di atas semua itu saya sadar bahwa sebetulnya saya adalah bagian rencana dari Tuhan. Dia punya rencana bagi setiap orang. Setelah 4 hari terakhir saya mendekam di rumah dan hampir gila, kemaren malam saya keluar dari habitat saya dan bertemu dengan sahabat-sahabat saya. Tawa dan rasa persahabatan mulai saya rasakan. Kehangatan yang mungkin sudah lama tidak saya rasakan. Karena jujur aja sosialisasi saya sejak masuk kuliah sangat menurun drastis. Saya bertemu teman baru tapi hanya berbicara seperlunya. Bukan salah mereka tapi mungkin salah saya sendiri atau salah keadaan, saya sendiri tidak tahu. "Dalam hidup gw rasa lo harus punya target yang tidak mungkin dicapai?" kata danar salah satu sahabat saya, "hah? kenapa? klo tidak mungkin kenapa harus ditargetin?", "Soalnya setidaknya jika tidak mungkin sampai menjelang ajal kita mungkin akan berjuang untuk target itu! setidaknya tujuan itu menjadi salah satu alasan kita untuk tetap hidup!". Mungkin danar cuman asal bicara tapi setelah mendengar kata-kata itu saya mendapat pencerahan! Pencerahan yang membuat saya semangat untuk menjalankan hidup saya!
A VERY VERY VERY EXTRAORDINARY THANKS for Arya, Oco, Danar, M, Mamat! My Family! and ZC...I'm still thinking about you and guess what? cita-cita gw masih belum berubah walaupun masih abstrak but i still praying for it!
P.S. Best Friends always looking for each other altough they don't always have the solution for your problems, but they always make it easier. Family are the reason you was born in this world, and they always want the best for you. Loved One makes your world more colourful altough Your loved often to be your burden. God always be with you no matter what, He always protecting and blessing you but sometimes we forgot about him.
ini salah satu jawaban dari hati gw, Bersyukur dan bersyukur karena Tuhan masih mau memberkati kita semua walaupun kita selalu menjauh.
Aleichem Shalom
Wassalamuallaikum
0 comments:
Post a Comment