Why Hidung Belang?

5:34 AM 1 Comments

I always wonder why people called perverts "hidung belang" here the explanation..
from kontekaja.com

ISTILAH hidung belang dimaksudkan sebagai kaum lelaki yang suka mencari kesenangan dengan bermain perempuan. Baik dengan menyelingkuhi banyak wanita, atau mencarinya di lokalisasi alias pusat pelacuran.

Kenapa disebut hidung belang? Istilah ini bermula dari kebiasaan masyarakat Batavia [abad 17-18] yang suka mencorengi hidung para lelaki yang ketahuan melakukan tindakan zina. Selain diarak, hidung para lelaki itu diberi arang atau sejenis yang berwarna hitam, sehingga menjadi belang.

Begitulah, sejak saat itu lelaki yang dicorengi hidungnya itu dianggap sebagai lelaki hidung belang. Istilah ini muncul pada zaman yang amat menyulitkan bagi lelaki-lelaki Belanda, di masa awal pemberdirian VOC.

Kala itu, orang Belanda yang datang ke Indonesia hampir semua tanpa istri, seperti tulis Victor Ido dalam Indie in den gouden ouden tijd, menimbulkan masalah sosial dan moral yang pelik.

Salah satu masalah yang tak terhindarkan dari masa itu adalah berkembangnya secara leluasa pergundikan lelaki Belanda dengan perempuan-perempuan pribumi. Namun, seperti kata Adelante dalam Concubinaat bij de ambtenaren van het Binnenlandsch Bestuur in Nederlandsch-Indie, pergundikan yang merupakan pilihan sulit di depan jalan buntu meluas di antero negeri bukan saja di kalangan Belanda sipil dan pedagang, tetapi juga para penguasa.

Setidaknya pilihan konkubinase atau pergundikan yang dilakukan Belanda terhadap pribumi tersebut lebih aman, selain memang tidak ada jalan lebih nalar untuk menghadapi dorongan-dorongan insani, berhubung langkanya perempuan kulit putih di negeri ini. Salah seorang perempuan yang pernah terlibat cinta dengan lelaki Belanda, dan karenanya menimbulkan heboh, adalah Saartje Specx. Namun, oleh peristiwa tragis yang menimpa kekasihnya, maka lahirlah istilah ini: hidung belang.

Saartje Specx, sebagaimana dicatat oleh Hertog dalam Vrouwen naar Jacatra, adalah anak angkat Jan Pieterzoon Coen. Ia dicintai oleh Pieter Cortenhoeff, perwira pengawal sang Gubernur Jenderal. Pada suatu hari mereka kedapatan bercumbu bercinta di sebuah kamar. Coen geram sekali, lantas menghukum perwira muda itu, menuduhnya melakukan zina. Cortenhoeff digantung di tengah kota dengan lebih dulu dicorengi hidungnya dengan arang.

Sejak itu semua orang yang kedapatan berzina ditangkap, lantas dibelangi hidungnya atau dicorengi wajahnya dengan arang. Karenanya lahir istilah yang unik ini. Sekurangnya membelangi hidung dengan arang masih lebih lunak dan santun ketimbang yang dilakukan orang-orang sekarang, abad ke-21, menelanjangi dan mengarak di jalan, bahkan kemudian membakarnya.

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

1 comments:

Anonymous said...

pengetahuan gw semakin bertambah dengan hal yang tidak terlalu penting untuk diketahui